Spesifikasi Buku "I Want To Die But I Want Eat Tteokpokki"
Pictures By Rizal Maulana
Penulis :
Baek Se He
Penerjemah : Hyacinta
Louisa
Penerbit :
Haru (PT. Haru Media Sejahtera)
Cetakan :
Pertama, Agustus 2019
Kedua, Oktober 2019
Ketiga, Maret 2020
Jumlah halaman : 236 Halaman
ISBN :
978-623-7351-03-0
Sinopsis :
Baek se Hee, seorang penulis yang mengalami penyakit yang
bernama Persistent Depressive Disorder (Distimia). Setiap hari ia harus berkecamuk
terhadap dirinya, kadang tidak percaya diri, bahkan membenci dirinya sendiri. Setiap beberapa waktu sekali, ia selalu berkonsultasi kepada
terapis/psikiaternya, baik berkonsultasi saran, maupun diberikan obat penenang
dengan dosis yang diberikan oleh terapis tersebut.
Buku ini adalah esai yang berisi tentang pertanyaan, penilaian,
saran, nasihat, dan evaluasi diri yang bertujujan agar pembaca bisa menerima
dan mencintai dirinya. Dialog antara pengidap dan terapis cukup membuat kita
sadar, betapa pentingnya untuk mencintai diri sendiri. Terlebih, konsultasi terbaik tetaplah Tuhan yang menjadi
sandarannya. Sebab, manusia hanyalah media lain saja untuk tempat berkonsultasi
setelah Tuhan.
Kelebihan Buku :
Buku ini wajib dibaca oleh kamu, khususnya usia 17+.
Kenapa harus 17+?
Karena, cerita yang disuguhkan terbilang side dark story
untuk usia dibawah umur. Tapi Relate untuk usia di atas 17 tahun. Banyak
hikmah yang bisa diambil dari cerita tersebut, terutama belajar untuk mencintai
diri sendiri , sebelum mencintai orang lain.
Kekurangan Buku :
Bagi kalian yang tidak terbiasa dengan cerita yang isinya
kebanyakan percakapan. Mungkin akan mudah bosan. Tapi, bukan berarti tidak
membaca sampai selesai, hanya saja butuh waktu yang agak lama untuk mencerna
isi bacaan dan memaknainya dalam kehidupan.
Untuk link pembelian buku, bisa kamu cari di aplikasi Shopee
dengan Keyword “Penerbit Haru”.
Sebab, di sana sering mengadakan diskon hingga 50%, itu pun jika kalian
beruntung.
“Jika ingin menjadi bahagia, tidak boleh takut pada fakta
yang akan aku sebutkan ini, melainkan harus menghadapi dan menerimanya dengan
lapang dada. Aku bicara soal fakta yaitu selau ada alasan yang membuat kita
tidak bahagia dan tidak beruntung. Selalu ada alasan bagi kesedihan, derita,
dan ketakutan yang kita rasakan. Kita tidak bisa memisahkan perasaan-perasaan seperti
itu di dalam hidup kita” – A Perfect Day (Martin Page)
Iklan ada di sini
Komentar